Kamis, 26 September 2013

krisis ekonomi indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai tawaran kerja sama dari India bisa terhambat oleh krisis ekonomi yang tengah melanda India serta krisis global yang belum pulih.

“Kerja sama ini bisa terhambat, bahkan terhenti di jalan karena keadaaan ekonomi sekarang lagi sulit di India. Belum lagi krisis global, jadi kita harus hati-hati,” kata Wakil Ketua Kadin Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Penyiaran, Didie W. Soewondho, seusai pertemuan dengan delegasi Kadin India di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.

Hari ini, Kadin India (Federation of Indian Chambers of Commerce and Industry/FICCI) bertemu dengan Kadin Indonesia untuk membahas rencana kerja sama di beberapa sektor, antara lain infrastruktur, otomotif, energi, makanan olahan, kesehatan, dan beberapa sektor lain.

Kadin mengingatkan, pelemahan rupiah serta gejolak bursa saham di Indonesia bisa juga menjadi faktor penghambat realisasi kerja sama kedua negara. Akan tetapi, Didie melihat Indonesia masih memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan. “Kita sebagai pengusaha Indonesia harus mengantisipasi terjadinya krisis sehingga rencana kerja sama tidak terganggu,” katanya.

Didie mengatakan sektor paling potensial di India adalah sektor infrastruktur. Menurut dia, India memiliki banyak pengalaman di sektor ini. “Dia bisa membuat jalan kereta api, membangun bandara, pelabuhan. Ini bisa dioptimalkan.”

Presiden FICCI, Naina Lal Kidwai, mengatakan krisis yang terjadi di India dan Indonesia memang bisa mengancam industri serta kegiatan ekonomi kedua negara. Namun, dia yakin populasi Indonesia, pertumbuhan kelas menengah, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik tetap menjadi peluang bisnis bagi India.

“Tentu saja ada dampaknya. Tapi Indonesia sebuah negara yang besar, pertumbuhan ekonominya walau sedang terhambat tidak bisa dipandang belah mata. Kami yakin banyak peluang bisnis masih bisa digarap di Indonesia,” tutur Naina.

sumber : http://www.tempo.co/topik/masalah/277/Krisis-Ekonomi-Indonesia(ajeng tri mutia )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar